Bagaimana cara mendapatkan berkah Lailatul Qadar bagi perempuan haid?

Cara
Perempuan Haid Mendapatkan Keberkahan Malam Lailatul Qadar

Bagi
perempuan yang berhalangan tentunya tidak boleh shalat, membaca Alquran dan beritikaf
di masjid. Kemudian bagaimana nasib perempuan yang berhalangan pada malam
Lailatul Qadar? Apa yang bisa dan harus dilakukan agar mendapatkan keberkahannya?

Lailatul
Qadar merupakan malam yang agung atau malam yang mulia. Ada juga yang mengatakan
bahwa Lailatul Qadar adalah malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia
dan diiturunkannya kitab suci Alquran sebagai penetapan jalan hidup manusia
yang harus dilalui.
Mengenai
malam ini, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Surat al-Qadar ayat
1-5 :
اِنَّا
اَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا اَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَئِكَةُ
وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ اَمْرٍ. سَلَامٌ هِىَ حَتَّى
مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Sesungguhnya
aku telah menurunkan Alquran pada malam lailatul qadar, tahukah kamu “apa
itu lailatul qadar?”, lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari
seribu bulan, pada malam itu turun para malaikat dan ruh qudus (malaikat
jibril) dengan idzin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan
sampai terbit fajar.”
(QS.
Al-Qadar,97: 1-5)
Ayat
tersebut menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang mulia. Malam
yang memiliki keistimewaan lebih daripada malam-malam lainnya.
Apabila
seseorang beribadah kepada Allah pada malam itu, maka Allah akan memberikan
pahala yang berlipat ganda padanya.
Allah
subhanahu wa ta’ala adalah Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Allah subhanahu wa ta’ala Maha Mengetahui mana hamba yang taat dan mana
hamba yang berbuat maksiat (dosa), mana hamba yang layak diberkahi Lailatul Qadar
dan mana yang tidak. 
Bagi
perempuan yang tidak berhalangan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallammemberi teladan dalam mencari berkah Lailatul Qadar dengan meningkatkan amalan
disepuluh malam terakhir Ramadhan.
Rasulullah
menganjurkan untuk beritikaf (diam di masjid untuk beribadah), salat sunah dan
berdoa (allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni yaa Allah).
Beliau
juga mengajak kepada segenap keluarganya untuk melakukan hal yang sama. Bahkan,
di saat-saat demikian beliau tidak mengumpuli istrinya.
Seorang
perempuan yang melewati malam Lailatul Qadar dalam keadaan haid atau nifas,
namun dikarenakan catatan amaliahnya baik, sehingga Allah subhanahu wa
ta’ala
memberikan keberkahan malam itu kepadanya.
Amalan
seperti apa yang harus di lakukan oleh perempuan yang sedang haid?
Perempuan
haid memang diharamkan melakukan shalat, membaca Alquran dan i’tikaf di masjid.
Maka dari itu, Rasulullah menganjurkan untuk melakukan segala bentuk kebaikan
lain yang diperbolehkan bagi perempuan berhalangan. Seperti berdzikir, berdo’a,
membaca shalawat, beristighfar, bersedekah, dan amalan lainnya yang tidak
diharamkan untuk perempuan haid.
Jadi,
untuk para perempuan yang berhalangan janganlah khawatir. Selagi kita mampu dan
mau melakukan amalan-amalan baik tersebut, Insyaallah akan diperkenankan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala untuk mendapatkan berkah Lailatul Qadr.
Aamiin..
Wallahu
a’lam

 

Leave a Comment