Pahala Buat Orang yang Nyomblangin

Source: telegraph

Pahala untuk Orang yang Nyomblangin, alias Makcomblang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Hayo…

Kata siapa, jadi makcomblang itu tak ada dalilnya?

Kata siapa, makcomblang itu tidak dapat pahalanya?

Kalian pernah dengar, cerita tentang Salman Al Farisi yang mencintai seorang wanita. Kemudian, Salman meminta Abu Darda untuk melamarkan dirinya?

Atau, tahukah kamu tentang kisah seorang pemuda yang menitipkan surat pada adik dari seorang gadis yang disukainya?

Nah…

Abu Darda dan si adik yang dalam posisi itu, menjadi seorang mak comblang.

Sebenarnya, sejak dulu, sudah ada yang namanya orang ketiga yang menjadi pihak yang menyatukan kedua kekasih. Namun, zaman dulu itu tidak terkenal istilah ‘makcomblang’.

Berbeda kisah tentang si adik yang sukses menjadikan kakak perempuannya untuk bersatu dengan si pemuda, kisah Salman dan Abu Darda sedikit berbeda.

Untuk mengetahui Cerita Salman Al Farisi dan Si Pujaan Hati, silahkan lihat di sini.

Pahala untuk si Makcomblang

Di dalam kitab al-Maudhu’at al-Kubro karya ibnil Jauzi disebutkan,

حديث مرفوع = أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ نَاصِرٍ ، أَنْبَأَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ قُرَيْشٍ ، أَنْبَأَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ عُمَرَ الْبَرْمَكِيُّ ،حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْوَرَّاقُ ، حَدَّثَنَا أَبُو الْحَسَنِ عَلِيُّ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ الْفَقِيهُ ، حَدَّثَنِي جَامِعُ بْنُ سَوَادَةَ الْحَمْرَاوِيُّ، حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ ، عَنِ الزُّهْرِيِّ ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، وَابْن عَبَّاسٍ ، قَالا : آخِرُ خُطْبَةٍ خَطَبَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَخْطُبْ غَيْرَهَا حَتَّى خَرَجَ مِنَ الدُّنْيَا فَقَالَ : ” مَنْ مَشَى فِي تَزْوِيجٍ بَيْنَ اثْنَيْنِ حَتَّى يَجْمَعَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِكُلِّ خُطْوَةٍ وَبِكُلِّ كَلِمَةٍ تَكَلَّمَ فِي ذَلِكَ عِبَادَةَ سَنَةٍ ، صِيَامَ نَهَارِهَا وَقِيَامَ لَيْلِهَا ، وَمَنْ مَشَى فِي تَعْوِيقٍ بَيْنَ اثْنَيْنِ حَتَّى يُفَرِّقَ بَيْنَهُمَا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يَضْرِبَ رَأْسَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَلْفِ صَخْرَةٍ مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ “. هَذَا حديث موضوع عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
 وجامع بْن سوادة مجهول 

“Barangsiapa yang ikut mempertemukan dua orang dalam pernikahan,
hingga Allah mengumpulkan keduanya (dalam pernikahan). Maka, Allah memberikan
padanya, untuk setiap langkah kakinya, untuk setiap kalimat yang diucapkannya
dalam hal tersebut, laksana ibadah dalam setahun, yang siangnya digunakan untuk puasa
dan malamnya digunakan untuk qiyamul lail.”

Berdasarkan riwayat di atas, kita dapat memastikan jika seseorang yang menyatukan dua orang menjadi sepasang ‘kekasih halal’ (pernikahan), tentu akan mendapatkan balasan pahala/kebaikan.

Tapi, perlu dicatat juga, jika seorang makcomblang dalam Islam juga harus punya ‘strategi’ tersendiri, untuk menyatukan kedua orang tersebut.

Mulai dari bagaimana cara membuat si dia jatuh hati pada seseorang yang meminta tolong padamu. Hingga menghadapi kedua orang tua si pasangan, agar mendapat ridho mereka untuk bisa sampai jenjang pernikahan.

Hadits Rasulullah Saw mengenai makcomblang

Hadits yang diriwayat Ibnu Majah No. 1965:

:حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ أَبِي رُهْمٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَفْضَلِ الشَّفَاعَةِ أَنْ يُشَفَّعَ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ فِي النِّكَاحِ

“Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar, telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin Yahya, telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin Yazid dari Yazid bin Abu Habib dari Abul Khair dari Abu Ruhm, ia berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Sebaik-baik pertolongan adalah menjodohkan dua orang (seorang laki-laki dan perempuan) dalam pernikahan’.” 

Strategi-strategi menjadi makcomblang

Sebenarnya, menjadi seorang makcomblang itu susah-susah gampang. Karena, selain dibutuhkan kreativitas, juga dibutuhkan informasi yang sangat lengkap tentang si target dan keluarganya.

Dan yang terpenting adalah, ‘jangan menjodohkan seseorang yang buruk, dengan seseorang yang baik’. Karena, sebagai makcomblang, itu juga bisa mendatangkan dosa. Sama seperti amal jariyah dan dosa jariyah.

Semua itu akan terus mendatangkan dosa atau pahala, tergantung dari langkah kita untuk ikut campur dalam suatu hubungan.

Oleh sebab itu, sebelum memutuskan memakai cara-cara di bawah ini, pastikan kamu menjodohkan yang baik dengan yang baik. Agar, dirimu tak berdosa terus-menerus.

1. Pahami si target

Seperti yang telah kita ketahui, cinta memang suci dan terkadang tak bisa dibendung. Namun, jika kita sebagai makcomlang ingin menjodohkan seseorang, haruslah memahami si target dengan sebaik mungkin. Seperti, apa yang disukai dan dibenci si target, bagaimana cara untuk meluluhkan hati si target, dll.

Semua harus diperhatikan sebaik mungkin, agar langkah pertamamu sebagai makcomblang bisa sukses hingga jenjang pernikahan.

Namun jangan lupa, pastikan si targetmu ini bukan orang yang ‘jahat’, agar si client (orang yang memintamu untuk menjadi makcomblang) tidak sakit hati atau terluka saat sudah serius dengan si target. Hal ini untuk menghindari percek-cokan atau masalah tentang sifat-sifat buruk yang disembunyikan oleh si target.

Sehingga, si client tidak akan kecewa, setelah menjalin hubungan dengan si target.

Cara gampangnya, cek track record dari si target. Mulai dari bertanya ke teman-temannya, sosial medianya, hingga orang tuanya. Lakukan sebaik mungkin, Oke!

2. Pastikan si client sesuai dengan harapan si target

Ekspektasi, tentu setiap orang memilikinya. Hal ini juga berlaku bagi si target. Tentunya, ia ingin mendapatkan pasangan yang sesuai dengan kriterianya. Entah itu shalih, pekerja keras, tampan, dll.

Semua itu manusiawi. Tak ada yang bisa disalahkan.

Lalu, jika dirimu dalam posisi makcomblang, jangan pernah membuat si client untuk menjadi harapan si target, jika itu bukan keinginan dirinya sendiri!

Kenapa?

Karena itu adalah hal yang sangat buruk, ketika dia berubah bukan karena dirinya sendiri. Ada kemungkinan besar jika semua itu akan berdampak buruk pada si client sendiri, atau si target.

Oleh sebab itu, jika tidak ada keinginan dari si client untuk berubah sesuai harapan si target. Maka, gunakan cara lain.

3. Pepet terus si target

Ya, ada pepatah Jawa mengatakan, ‘Witing tresno jalaran songko kulino‘ (Tumbuhnya cinta, karena terbiasa). Selain merubah diri untuk menjadi lebih baik, maka lakukan trik jitu ini.

Suruhlah si client untuk memberi perhatian-perhatian kepada si target. Entah itu perhatian dengan hal-hal yang sepele, hingga perhatian dengan hal-hal yang penting. Terlebih lagi, jangan sampai terlewatkan jika ada hal-hal yang darurat.

Salah satu kunci untuk merebut hati seseorang adalah ‘hadir dikala ia sedang rapuh dan susah. Maka, kamu akan diingatnya di kala senang dan bahagia’.

4. Berikan kesan, jika si client serius dengan si target

Ini adalah hal penting. Kesan…

Kesan si target pada si client adalah hal yang sangat penting. Kenapa? 

Karena dari kesan itulah, benih-benih cinta bisa muncul dan bersemi. Seperti halnya ungkapan pepatah; ‘Dari mata, turun ke hati’, maka bisa diistilahkan juga dengan ‘Dari kesan pertama, turun ke cinta pada pandangan pertama’.

Sudah mulai paham?

Ya, kebanyakan cinta di dunia ini itu berdasarkan pada pandangan atau kesan pertama. Oleh sebab itu, si client haruslah mempunyai kesan yang baik di mata si target. 

Andai kata ia mendapatkan kesan yang buruk, maka seiring berjalannya waktu, rubahlah kesan itu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tentunya, hal itu akan membuat dirimu sukses untuk menjadi makcomblang.

5. Suruh si client berdoa, mendekatkan diri ke Allah Swt

Tentunya kita sudah menyadari, jika segala hal yang ada di dunia ini tak lepas dari kuasa Allah Swt. Itu juga berlaku dengan adanya cinta.

Allah Swt lah yang bisa membuat kedua orang yang berbeda dalam berbagai hal untuk bersatu, dan Allah Swt juga lah yang bisa membuat kedua orang yang sama dalam berbagai hal untuk berpisah.

Sehingga, rayulah Sang Maha Cinta, agar cinta si target bisa didapatkan oleh si client. 

Demikianlah artikel tentang Pahala Buat Orang yang Nyomblangin. Banyak hal lain sebenarnya, yang bisa membuat seseorang jatuh hati pada seseorang. Namun, kiranya sebagai seorang makcomblang, tips-tips di atas terasa sudah cukup untuk menjadi ‘senjata ampuh’ untuk mendapatkan si dia.

Wallaahu a’lam

2 thoughts on “Pahala Buat Orang yang Nyomblangin”

Leave a Comment